Sabtu, 05 Mei 2012

hormon pada ikan

BAB IX SISTEM  HORMON
Kelenjar endokrin ikan mencakup suatu sistim
yang mirip dengan  vertebrae yang lebih tinggi
tingkatannya.  Namun, ikan memiliki beberapa
jaringan endokrin yang tidak didapatkan pada
vertebrata  yang lebih tinggi, misalnya  Badan
Stanius yang memiliki fungsi sebagai kelenjar
endokrin yang membantu dalam proses
osmoregulasi.
Kerja hormon menyerupai kerja syaraf, yaitu
mengontrol dan mengatur keseimbangan kerja
organ-organ di dalam tubuh.  Namun, kontrol
kerja syaraf lebih cepat dibanding dengan kontrol
endokrin.   Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar
yang berasal dari ektodermal adalah protein,
peptida, atau derivat dari asam-asam  amino,
dan hormone yang dihasilkan oleh kelenjar yang
berasal dari mesodermal (gonad, korteks
ardenal) berupa steroid.
A. KELENJAR PITUITARY
Kelenjar ini disebut pula hypophysa terletak di
bawah dienchephalon. Suatu tangkai yang
menghubungkan antara kelenjar ini dengan
dienchepalon  disebut Infundibulum.   Kelenjar ini
walaupun kecil, fungsi dan strukturnya
merupakan  organ tubuh yang sangat rumit dan
sulit.
Pada  stadia embrionik, kelenjar ini berasal dari
gabungan elemen neural  yang tumbuh ke
bawah dari diencephalon dan elemen epithel
91(kantung Rathke) yang tumbuh ke atas dari
bagian dorsal rongga mulut.  Pertumbuhan dari
hypophysa, berasal dari dua macam organ, yaitu:
Neurohypophyse dan Adenohypophyse.
Neurohypofise dibentuk dari bagian alas
dienchephalon  (Infundibulum) sedangkan
Adenohypophyse, terbentuk dari perlekukan
bagian ektodermal dari  rongga mulut embrio
(stomodaeum), disebut kantong hypophyse atau
kantung Rathke.  Hubungannya dengan rongga
mulut akan hilang setelah pertumbuhannya
selesai.
Neurohypophyse memiliki struktur berupa
serabut-serabut yang sejajar, berasal dari
hypothalamus di dalam otak.  Fungsi dari bagian
hypophysa ini mengeluarkan horman ke dalam
hypothalmus dan diteruskan ke  neurohypophyse
oleh sel-sel neorosekresi dan masuk ke dalam
aliran darah.   Adenohypophyse terbagi menjadi
beberapa bagian, yaitu: pars distalis atau lobes
anterior, merupakan bagian yang terbesar, lebih
konstan dan aktif dari yang lain.   Pars
intermedia kehadirannya bervariasi dan
fungsinya diketahui mengontrol melanophora
dan mungkin juga dalam melanogenesis.
Neurosekresi dari hypothalamus (oxytocyn dan
vasetocyn) disimpan dan dikeluarkan oleh
neurohypofise.  Sekeresi ini berperan dalam
osmoregulasi dan reproduksi.  Adenohypophyse
mengandung beaneka sel pembuat hormon.
Hormon-hormon yang disekresikan oleh  pars
distalis adalah prolactin ikan (penting dalam
pengaturan Na ikan air tawar), hormon
92pertumbuhan, carticothropyn
(ACTH),gonadothropyn dan thyrotropyn.  Kelenjar
pituitary sering diberi gelar kelenjar induk(master
gland) karena banyak menpengaruhi kegiatan
kelenjar lainnya.
B. KELENJAR THYROID
Semua vertebrata mempunyai kelenjar thyroid.
Sebagian besar ikan bertulang sejati dan
Cyclostomata terdiri dari folikel-folikel yang
relatif menyebar di dekat aorta ventral, arteri
branchialis affarent, jantung, insang, kepala
ginjal, limp, otak atau mata.   Pada
Elasmobranchii dan beberapa ikan bertulang
sejati thyroid merupakan kelenjar tersendiri yang
dikelilingi oleh jaringan pengikat.
Hormon thyroid  mempunyai beberapa fungsi
fisiologik dan beberapa fungsi lainnya yang
belum diketahui, namun terbukti bahwa ia
mampu  mempengaruhi laju konsumsi oksigen,
membantu pengendapan guanin dalam kulit, dan
mengubah metabolisme nitrogen dan
karbohidarat. Ia juga telah diketahui
mempengaruhi sistem dan fungsi syaraf dan
proses osmoregulasi.
C. KELENJAR PARATHYROID
Bagian sekresi dari kelenjar parathyroid
berdiferensiasi dari epithel kantong farings ketiga
dan keempat.  Ini berarti kantong-kantong
farings mempunyai andil dalam pembentukan
jaringan kelenjar.   Hormon parathyroid adalah
polipetida yang dinamakan parathormon yang
berfungsi mengatur kadar kalsium, dan sedikit
93menentukan kadar fosfor di dalam darah.
Kalsium akan menghilang jika dari darah dan
terjadi kejang otot jika hormon ini tidak ada.
Jaringan kelenjar pada Cylostomata  dan bangsa
ikan, yang homolog dengan parathyroid telah
ditemukan, namum fungsinya belum diketahui
pasti. (hildenbran, 1974).
D. JARINGAN INTERRENAL (ADRENAL
CORTEX)
Pada ikan Osteichthyes, jaringan yang ekivalen
atau homolog dengan adrenal cortex atau pada
vertebrata tingkat tinggi.   Strukturnya sama
dengan gonad dalam hal produksi hormonnya
yang mengandung steroid, dan asal-usul
embriologinya.   Jaringan korteksnya merupakan
derivat dari mesoderm yang membatasi rongga
solom dekat tempat berasalnya pematang
genital.
Pada Elasmobranchia, jaringan ini bentuknya
memanjang terletak pada bagian belakang ginjal.
Sedangkan pada kelompok-kelompok sel yangtersebar di sepanjang vena cardinalis.  Sel-sel
yang menyerupai sel adrenocortical didapatkan
pada dinding vena cardinalis ikan lamprey.
Jaringan interrenal mensekresikan hormon
adrenocorticosteroid yang mengontrol proses
osmoregulasi dengan cara mempengaruhi ginjal,
insang dan saluran gastrointestinal, dan
mempengaruhi metabolisme protein dan
karbohidrat.
Jaringan interrenal pada Cyclostomata, tersebar
sepanjang vena cardinalis posterior dan vena
94lainnya.  Pada Teleostei jaringan interrenal
menyebar, tetapi selalu membentuk bintik-bintik
noda yang terdapat di dekat atau pada kepala
ginjal.
E. JARINGAN CHROMAFFIN (SUPRARENAL)
Jaringan ini banyak tersebar di dalam  badan
beberapa vertebrata.  Sel-sel chromaffin pada
ikan bertulang sejati tersebar di sepanjang vena
poscardinalis dan dimungkinkan perluasannya
tercampur dengan sel interrenal.  Jaringan
chromaffin pada Elasmobranchii menyatu
dengan syaraf simpathetic dan aorta dorsalis,
terletak di depan jaringan interrenal.
 
Khromaffin dan jaringan medulla dimasuki
serabut preganglion dari sistem syaraf otonom.
Syaraf ini dan kelenjar endokrin  Adrenal
medulla, keduanya sebagai derivat endokterm
dari neural krest embrio, dan semuanya
menggetahkan adrenalin dan non adrenalin.
Jaringan ini mensekresikan adrenalin
mengadakan respon terhadap hormon ini dalam
berbagai cara, seperti menaikkan kadar gula
dalam darah dan menaikkan tekanan darah,
konsentrasi melanin dalam melanophora, serta
merintangi otot polos. Kerja hormon ini
menyerupai sistem kerja syaraf simpathetic,
yang mana hormon ini sangat erat hubungannya.
Distribusi jaringan khromaffin di dalam tubuh
dapat terletak di dekat tetapi terpisah dari
jaringan organ interrena,  dapat juga tercampur
dengan jaringan interrenal atau korteks adrenal.
F. KELENJAR ULTIMOBRANCHIAL
95Kelenjar ini homolog dengan kelenjar parathyroid
pada mammalia.   Pada ikan bertulang sejati
kelenjar ini terletak di bawah esophagus  dekat
sinus venosus.  Pada Elasmobranchii kelenjar ini
terletak pada sisi kiri bawah pharynx.  Kelenjar
ini mensekresikan hormon calcitonin, yang
berperan dalam metabolisme kalsium.
Ultimobranchial yaitu derivat dari sepasang
kantong farings yang paling belakang, dan
corpusculus stanus terletak pada bagian
posterior dari ginjal Teleostei.
G. GONAD
Dari struktur dan pertumbuhannya, gonad
merupakan kelenjar endokrin.  Kelenjar seks ikut
dalam sekresi steroid, hal ini  sangat penting
dalam pemijahan, pembuatan sarang, dan aspekaspek tingkah laku reproduksi lainnya.   Estrogen
mengontrol pertumbuhan dan perkembangan
dari sistem  genital betina, dan mengatur sifatsifat seksual sekunder.
Sel-sel interstisial dari testis menghasilkan
hormon-hormon jantan dan secara keseluruhan
dinamakan Androgen.  Androgen diperlukan
untuk pertumbuhan diferensiasi, dan
berfungsinya saluran-saluran genitalia jantan,
organ kopulasi, dan tingkah laku seksual dan
pemijahan.
Semua hormon gonad mempunyai hubungan
timbal balik yang kompleks dengan hypophyse.
Beberapa ditujukan terhadap fungsi jaringan
interrenal atau jaringan korteks atau terhadap
aktivitas thyroid atau badan pineal.
96H. PULAU-PULAU LANGERHANS
Pada ikan bertulang sejati biasanya jaringan ini
terdapat di pyloric caeca, usus kecil, limpa dan
empedu.  Jaringan ini menghasilkan insulin yang
berperan penting dalam metabolisme
karbohidrat dan dalam pengubahan glukosa
menjadi glycogen, dan dalam oksidasi glukosa
dan pembuatan lemak.
I. BADAN PINEAL
Organ pineal pada puncak  otak atau pada
bagian atas dienchepalon merupakan
fotoreseptor.  Sekresi yang dihasilkan oleh badan
pineal adalah melatonin yang mengumpulkan
melanin.  Bila jaringan ini dihilangkan maka akan
membawa perubahan dalam pertumbuhan.
Ikan terutama Teleostei, pada ekornya terdapat
pembengkakan ventral pada medulla spinalisnya.
Secara histologis, pembengkakan ini mempunyai
kesamaan dengan neurohypophyse dan
dinamakan urohypophysa.  Pembengkakan ini
diperkirakan mempunyai fungsi endokrin, dalam
hal mengatur tekanan osmose di dalam tubuh.
J. BADAN STANIUS
Kelenjar ini memilik fungsi sebagai kelenjar
endokrin yang sekresi  sekresinya diduga ikut
dalam proses penyesuaian  tekanan osmotik
lingkungan dengan tekanan osmotik cairan tubuh
pada ikan (osmoregulasi).
97

Tidak ada komentar:

Posting Komentar